Jasa Besar seorang ibu

Di sebuah desa hiduplah seorang ibu yang tinggal sendirian di rumah sederhana. Suaminya telah lama meninggal dunia sedangkan anak  semata wayangnya telah menikah dan hidup di kota bersama sang istri. Sebenarnya sang anak tidak tega melihat ibunya tinggal sendirian di desa, ia sering mengajak ibunya untuk tinggal bersama di kota, namun sang ibu menolak. Pada suatu hari, bertepatan dengan hari libur, sang anak mengajak seluruh anggota keluarganya menjenguk sang ibu. Mereka pun berangkat dengan hati gembira.
Sesampainya di rumah sang ibu, mereka disambut dengan baik. 

Hati sang anak merasa sangat kasihan melihat sang ibu semakin terlihat kurus. Untuk menghibur hati sang anak mengajak ibunya duduk di luar rumah sambil bersendau gurau menyenangkan hati .

 Tiba - tiba terdengarlah suara " kaook...kaookk" yang beesumber dari dua ekor burung gagak yang hinggap di pohon depan rumah.

 Sang ibu bertanya " apa itu nak ?" .

" gagak bu " jawab sang anak.

Lalu ibu bertanya lagi " apa itu nak ? ".  Sang anak menjawab " itu gagak bu ".

Ibu bertanya lagi "  apa itu nak ? ".

" itu gagak bu, apa ibu gak dengar jawabanku tadi ? " jawab sang anak dengan nada kesal.

Lalu ibu bertanya lagi " itu apa nak ? ".
Sang anak mulai kesal, ia menjawab dengan nada tinggi " ibu ini gimana sih ? dari tadi sudah dikasih tahu kalau itu gagak kok tanya terus, apa omonganku kurang jelas ".

 Sang ibu manggut - manggut, lalu bertanya lagi " apa itu nak ? " .
 Sang anak tampaknya sudah hilang kesabaran, dia membentak ibunya " itu gagak buuuu, bikin emosi saja".  mendengar bentakan anaknya sang ibu meneteskan air mata, lalu ia pergi ke rumah sebentar lalu kembali lagi. Sang ibu menunjukkan sesuatu kepada anaknya. " nak, taukah kamu, ini apa ?.

Sang anak menjawab " itu buku bu " . Ibu berkata " hei anakku ketauhilah, ini adalah buku diary ibu, coba lihat ini ! ".
Sang anak pun mendekat dan membaca tulisan yang ditunjukkan ibunya, disitu tertulis " ketika anakku masih berumur 5 tahun dia bertanya " apa itu bu ? ". Aku menjawab " gagak nak ". Namun anakku mengulangi pertanyaan yang sama sampai 20 kali dan aku pun tetap sabar menjawab pertanyaannya itu ".

Setelah membaca diary ibunya itu, sang anak langsung duduk bersimpuh di kaki ibunya sambil menangis dan minta maaf karena ia telah berbuat kesalahan padanya.

 Hikmah yang bisa diàmbil

Para pembaca yang budiman, seorang ibu adalah sosok yang paling berjasa pada diri kita. Janganlah menyia - nyiakannya.  Ibu adalah orang yang mengandung dan melahirkan kita dengan susah payah dan penuh pengorbanan. Ibu telah menyusui, merawat dan mendidik kita dengan penuh kasih sayang. Bahkan ia rela berkorban demi kebahagiaan kita. Maka jadilah orang yang berbakti kepadanya.

 Demikianlah cerita hikmah pada kesempatan kali ini semoga banyak manfaatnya. Amiin