Normal Mode
Responsive Mode

Harap Tunggu Proses Memuat Konten Halaman


Keajaiban Doa Dan Keadilan Tuhan
Alkisah, disebuah desa hiduplah seorang ibu yang tinggal  di rumah sederhana bersama anak bungsunya. Ia memiliki dua orang anak. Anak sulungnya tinggal di kota bersama sang istri. Sedangkan anak bungsunya masih duduk di bangku SMP.

Karena sang suami telah tiada, ia pun  mencari nafkah dan membiayai sekolah anak bungsunya sendirian. Pekerjaannya adalah sebagai penjual tempe di pasar dengan penghasilan pas - pasan. Dengan penghasilan yang pas - pasan ia hidup dengan penuh keaederhanaan. Makan minum seadanya,  peralatan rumah tangga pun juga seadanya. Tidak jarang biaya sekolah anaknya terlambat dibayar gara - gara belum ada uang.

Meskipun demikian sang ibu tetap bersyukur atas semua nikmat yang telah dianugerahkan Alloh SWT kepadanya.  Dan ia juga mengajari anaknya supaya nrimo ing pandum, bersyukur atas nikmat  dari Alloh SWT, dan supaya tekun ibadah kepadanya.

Pada suatu malam, menjelang tidur sang anak berkata kepada ibu dengan memelas " bu, dua hari lagi saya ujian, sedangkan biaya  sekolahku masih nunggak berbulan - bulan, kalau tidak bisa melunasi terpaksa pihak sekolah tidak memperkenankan aku ikut ujian, gimana ini bu ? "

" tenang saja nak, biar ibu yang memikirkannya, berkonsentrasilah pada pelajaranmu " jawab sang ibu menenangkan hati anaknya.

 Malam semakin larut, ia belum bisa memejamkan mata karena memikirkan biaya sekolah anaknya. Ia pun bangkit dari tidurnya, mengmbil air wudlu, solat malam dan berdo'a. Dalam doanya dia minta kepada Alloh agar diberi jalan keluar masalah biaya sekolah anaknya.

Selesai berdoa sang ibu mau tidur, tapi terlintas dalam fikirannya "  besuk adalah hari terakhir mencari uang untuk biaya anaknya, karena lusa uang harus sudah disetor. " kalau gitu aku akan membuat tempe yang banyak, 10 kali lipat biar untungku juga 10 kali lipat" bisiknya dalam hati.

Tanpa fikir panjang di malam yang sudah larut itu ia mulai membuat tempe. sudah hampir pagi ia baru bisa menyelesaikan pekerjaannya. Ia baru ingat kalau membuat tempe itu tidak bisa instan harus menunggu kurang lebih sehari. Namun, apa boleh buat, semua sudah terlanjur

  Ia pun berangkat ke pasar dengan membawa sedikit tempe jadi, yang dibuatnya kemarin. Ia berniat menjual tempe yang baru saja dibuat di siang hari.

Mungkin keberuntungan yang dijumpai ibu ini, baru saja beberapa menit ia menjual tempenya semua sudah ludes diborong orang. Bahkan sampai kurang - kurang.  Setelah tempenya habis ia cepat - cepat pulang ingin mengambil tempenya yang belum jadi itu.

Sesampainya di rumah ia langsung mengemasi tempe - tempenya lalu berangkat lagi ke pasar.  Ditawarkannya tempe - tempe itu, namun alangkah kecewa dan menyesalnya hati ibu, karena tiap orang yang mau beli tempe, tidak jadi membeli gara - gara tempenya belum jadi.

Hari semakin siang, tempe- tempe itu masih utuh, belum terbeli satu biji pun. Sesekali dibukanya tempe itu, tapi tetap saja masih belum jadi. Hari semakin sore, hati sang ibu mulai cemas. Ia pun meneteskan air mata seraya berdoa kepada Alloh " ya Alloh tunjukkanlah keadilanmu,  aku mohon supaya tempe ku habis terjual ".

Setelah selesai berdoa ia langsung dihampiri orang ( mungkin kasihan melihatnya )  " beli tempe bu " katanya.
"  iya mbak, berapa ? tapi ini tempenya belum jadi "  jawab sang ibu.
" yahh, belum jadi, kalau sudah jadi mau tak borong semua bu, tapi karena belum jadi ya beli 5 ribu aja " kata si pembeli.

Lagi - lagi kejadian ini membuat hati sang ibu menjadi getun / menyesàl banget, kenapa kok tempenya belum jadi. Hari pun semakin sore, sang ibu hampir putus asa, ia berkemas mau pulang dengan menahan  perasaan yang tidak karuan. Namun tiba - tiba ada yang memanggilnya

" bu..ibu... jangan pulang dulu, aku mau beli ". 
Ia menoleh ke arah suara itu. Terlihat ibu paruh baya yang berjalan menuju kearahnya

" tempenya masih bu ? " tanyanya.
" masih bu, tapi belum jadi " jawab sang ibu.
 " wah,, kebetulan banget aku lagi butuh tempe yang belum jadi untuk tak kirim ke rumah anakku di kota yang mau punya hajat , emang tempenya masih banyak bu ?" tanyanya.
 " masih banyak banget bu, silakan butuhnya berapa ? jawab sang ibu.
"  tak beli semua bu ".

Akhirnya tempe sang ibu habis berkat kesabaran dan doanya. Ia pun berhasil melunasi biaya sekolah anaknya.

Hikmah Yang busa diambil 


Alloh itu adil. Keajaiban doa sangatlah luar biasa. Maka jangan pernah anda melupakan doa. Luangkanlah waktumu untuk berdoa kepadanya, niscaya Alloh akan mengabulkan semua doamu itu. Tapi ketauhilah bahwa doa itu harus dibarengi dengan usaha dan kesabaran.
Sekian cerita hikmah pada kesempatan kali ini semoga banyak manfaatnya. Amiin



Perihal: Diterbitkan oleh: pada pukul 6:12:00 PM WIB
Klik tombol "Like" bila Anda suka dengan artikel ini. Silakan poskan komentar agar saya dapat berkunjung balik ke blog Anda. Jika Anda ingin membaca artikel lain dari blog ini, maka silakan klik di sini untuk membuka daftar isi. Harap menyertakan http://ceritahikmahh.blogspot.com/2015/06/keajaiban-doa-dan-keadilan-tuhan.html dan atau mencantumkan tautan untuk artikel ini bila Anda menyalin sebagian dan atau keseluruhan isinya. Terimakasih.

Post a Comment