Nampaknya
anak – anak sedang asyik bermain layang – layang di tanah lapang. Sambil
bernyanyi mereka berlomba - lomba
menerbangkan layang – layangnya setinggi mungkin.
Layang
– layang pun bangga, karena berhasil terbang tinggi seperti burung, meskipun
mereka harus diikat dengan tali pengikat. Ketika lagi asyik – asyiknya terbang
, ada salah satu layang – layang yang berkata dalam hati “ diikat saja aku bisa
terbang setinggi ini, apalagi kalau tidak diikat ?? wah,, pasti aku bisa
terbang lebih tinggi dan lebih bebas ”
Layang
– layang itu akhirnya berniat untuk memutus tali yang mengikatnya. Ia menggesek
– gesekkan benangnya dengan benang layang – layang yang lain. Usahanya sangat keras tanpa menyadari apa
akibat dari perbuatannya.
Akhirnya
usaha layang – layang itu tidak sia – sia
“ delll “ benang pengikatnya telah putus.
“ horee , aku berhasil “ soraknya dalam hati.
Namun
tadak lama kemudian kegembiraannya berubah menjadi kesedihan. Kenapa ? apa yang
terjadi ?
Ternyata
setelah ia terlepas dari tali pengikat, bukannya bisa terbang lebih tinggi dan
bebas tapi layang – layang itu malah jatuh tersangkut pohon dan robek. Pemiliknya
mengejar hendak mengambilnya. Tapi, dijumpainya layang – layang itu dalam
keadaan yang sudah jelek karena robek
tersangkut pohon. Sang pemilik tidak jadi mengambilnya. Ia berlalu pergi meninggalkan layang – layang
itu.
Alangkah
malang nasib layang – layang itu.
Hikmah Yang Bisa Diambil
Para
pembaca yang berbahagia..
Manusia
hidup di dunia penuh dengan aturan, tidak bebas seperti hewan. Baik aturan dari
sang pencipta, dari negara , masayarakat, sekolah, bahkan tiap keluarga juga
punya aturan sendiri – sendiri. Gak boleh ini, gak boleh itu, gak boleh gini,
gak boleh gitu. Terkadang hati kita merasa tidak nyaman dengan aturan – aturan
yang ada. Seperti hidup dipenjara, namun ketauhilah bahwa semua aturan mengatur
kita itu bukan untuk menyengsarakan dan
menghinakan kita, justru untuk memuliakan diri
kita. Maka sebagai manusia taatlah kepada aturan, jangan melanggar
aturan.
Jika
suka melanggar aturan maka bukan kemuliaan yang di dapat justru kesengsaraan
dan kehinaan yang di selalu menyelimuti kehidupan.
Demikian
cerita hikmah pada kesempatan kali ini semoga banyak manfaatnya.
Post a Comment