Normal Mode
Responsive Mode

Harap Tunggu Proses Memuat Konten Halaman


Dua buah Pisau

 Dua buah pisau yang sangat indah baru saka selesai dibuat oleh seorang pandai besi. Bentuk keduanya sangat mirip, bedanya  cuma di gagang. Yang satu bergagang putih dan yang satumya lagi bergagang hitam. Pada suatu hari kedua pisau itu dibeli oleh seorang saudagar kaya. Dia sangat senang karena bisa memiliki dua pisau yang sangat indah.  Kedua pisau itupun ditempatkan pada lemari yang sangat bagus.

Pada suatu hari lemilil pisau berniat untuk mengadakan selamatan, dia memotong kambing dan untuk mengulitinya dia mencari dua pisaunya. Sang pisau pun mengetahui kalau mereka berdua akan mendapat tugas perdan. Ternyata tugas pertamanya adalah menguliti kambing. Pisau bergagang putih mengomel  " ihh kptor banget, bau lagi ".Iapun menggulingkan badannya ke balok guci, sehingga yang diambil oleh sang pemilik adalah pisau yang bergagang hitam. Pisau putih berkata dalam hati " selamat aku, masak aku mau digunakan untuk menguliti kambing, gengsi dong !!". Begitu pula ketika sang pemilik mau menggunakan pisau untuk merajang singkong, pisau gagang putih juga menggulinvkan badannya di balik guci untuk menghindar dari pekerjaan yang dianggap kurang pantas untuk dirinya.

Pemilik pisaupun semakin nyaman dengan pisau bergagang hitam, maka berbagai keperluan pemilik rumah selalu menggunakan pisau bergagang hitam. Setiap hari pisau bergagang hit itu dibersihkan dan diasah sehingga semakin hari pisau bergagang hitam semakin tajam dan berkilau. Bahkan diolesi dengan minyak, dibungkus dengan bungkus yang indah dan disimpan denga  baik.
Waktupun terus berjalan, pisau bergagang hitam selalu jadi andalan. Begitu pula ketika si pemilik pisau mengadakan acara ulang tahun anaknya, pisau bergagang hitamlah yang digunakan untuk memotong kue ulang tahun yang indah. Pisau bergagang putih pun sengaja menggulingkan badannya di dekat kaca agar dilihat oleh sang pemilik, " ini baru tugas yang cocok untuk aku ". Acara ulang tahun itu sangat meriah, diiringi musik, dipotret dan ditepul tangani oleh para tamu undangan. Tapi ternyata  sang pemilik pisau sama sekali tidak menoleh kepada pisau bergagang putih. Pemilik rumah pun mengambil pisau bergagang hitam yang jadi andalannya. Dikeluarkannya pisau itu dari sarungnya, dan digunakan denga  hati - hati karena ketajamannya. Pemilik rumah pun memotong kue tar dengan pisau itu dengan diiringi tepuk tangan yang meriah dari para hadirin, bahkan jepretan potret pun beeulang - ulang ditujukan pada pisau itu.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Pisau bergagang hitan semakin disayang dan pisau bergagamg putih semakin tersingkir. Bahkan ketika pemilik rumah melihat pisau itu sudah mulai berkarat, ia pun membuangnya ketempat sampah

Hikmah yang bisa diambil



Tenaga tidak bisa disimpan, kesehatan tidak bisa dipendam, gunakan waktumu dengan sebaik - baiknya agar hidupmu tidak sia - sia.
Sekian cerita hikmah kali ini, semoga bermanfaat















 


 

 


Perihal: Diterbitkan oleh: pada pukul 5:16:00 PM WIB

Baca Pula Artikel Terkait Dalam Kategori: .

Klik tombol "Like" bila Anda suka dengan artikel ini. Silakan poskan komentar agar saya dapat berkunjung balik ke blog Anda. Jika Anda ingin membaca artikel lain dari blog ini, maka silakan klik di sini untuk membuka daftar isi. Harap menyertakan http://ceritahikmahh.blogspot.com/2015/05/dua-buah-pisau.html dan atau mencantumkan tautan untuk artikel ini bila Anda menyalin sebagian dan atau keseluruhan isinya. Terimakasih.

Post a Comment